Review Jurnal Objek Seni Rupa dan Desain

 1. Judul : Peningkatan Desain dan Keterampilan Batik Celup Ikat Untuk Meningkatkan Minat Wira Usaha Masyarakat

Objek kajian seni rupa dan desain:

Kajian keterampilan batik celup ikat. Objek kajian pada tulisan ini menyangkut peningkatan jenis desain maupun keterampilan batik celup untuk menarik minat wira usaha masyarakat. Batik telah menjadi kekayaan budaya Indonesia. Salah satu teknik yang cukup sederhana namun memiliki keunikan yang tinggi adalah teknik celup dan ikat(tie-dyed). Teknik ini menghasilkan motif pewarnaan yang unik pada kain batik. Dilakukan upaya dalam mengenalkan asas pengetahuan membatik pada masyarakat awam sehingga menjadi tertarik pada bidang usaha batik.

Pendekatan : semiotika

Analisis : Pendekatan penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.

Teori : Tidak menggunakan teori spesifik pada tulisan ini, pemaparan diskusi teori berdasarkan pada pendapat-pendapat umum.

Kesimpulan : Tulisan ini merupakan pemaparan mengenai keterampilan batik celup dan ikat yang memiliki manfaat sebagai wira usaha bagi masyarakat menimbang teknik celup dan ikat pada batik ini mempunyai keunikan sendiri.

Yang menurut saya bisa diteliti setelah jurnal tersebut adalah :

Teknik celup ikat memiliki keunikan yang dapat digali dengan lebih baik. Salah satu keunggulannya adalah teknik batik ini menjadikan ciri yang berbeda dengan batik umumnya. Gabungan teknik desain batik dengan teknik celup ikat ini selanjutnya akan menjadi lebih baik pada pola batik yang dihasilkan.


2. Redesain Hotel Berbintang Tiga di Surabaya Langgam Neo Klasik dengan Sentuhan Etnik Jawa Mataram

Objek kajian seni rupa dan desain :

Salah satu hotel berbintang tiga di Surabaya cukup dikenal dan diminati sejak tahun 1975. Hotel ini membutuhkan konsep desain baru yang sesuai dengan karakter hotel dan pengunjung. Riset yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa konsep langgam neo klasik sesuai dengan objek desain hotel yang mampu menghadirkan desain mewah yang diinginkan.

Pendekatan : Semiotika

Analisis : Pendekatan penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah 

Teori : Tidak menggunakan teori spesifik pada tulisan ini.

Kesimpulan : 

Dari pembahasan jurnal ini mengenai Redesain Hotel Berbintang Tiga di Surabaya Langgam Neo Klasik dengan sentuhan Langgam Etnik Jawa Mataram, dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain:

1. Konsep Neo Klasik dengan sentuhan Langgam Etnik Jawa Mataram dapat diaplikasikan ke objek desain untuk daya tarik bagi para wisatawan lokal maupun asing.

2. Langgam Neo Klasik ditampilkan dengan warna-warna monochrom dan finishing glossy.

3. Langgam Neo Klasik dan Etnik Jawa Mataram dapat disandingkan menjadi suatu kesatuan desain yang baik dengan memadukan unsur-unsur keduanya.

3. Pentingnya Peran Logo dalam Membangun Brand

Objek kajian seni rupa dan desain:

Brand merupakan aset berharga bagi dunia bisnis. Bahkan melebihi gabungan properti dan peralatan yang dimiliki sebuah bisnis. Mengingat pentingnya logo dalam membangun brand, sudah seharusnya logo didesain secara matang. Namun sepertinya di Indonesia kesadaran tersebut masih belum terbangun, banyak logo yang dibuat dengan prinsip asal jadi dan bahkan menyadur visual stock imagery, dan logo tidak didesain sedemikian rupa sehingga dapat mencerminkan jiwa perusahaan yang bersangkutan. Logo di buat secara instan dan banyak logo yang diperjualbelikan dengan harga di bawah standar. Diharapkan kedepannya  penghargaan terhadap pentingnya peranan logo dalam membangun branding dapat terbangun.

Pendekatan: Semiotika

Analisis : Pendekatan penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah 

Teori : Tidak menggunakan teori spesifik pada tulisan ini, pemaparan diskusi teori berdasarkan pada pendapat-pendapat pemikir seperti Walter Landor, Milton Glaser, Rustan, dll.

Kesimpulan : Berdasarkan pemaparan jurnal tersebut Brand adalah aset tak berwujud yang paling bernilai dari sebuah entitas. Oleh karena itu branding harus digarap dengan serius karena sebagai cerminan jiwa/kepribadian brand yang diwakilinya. Maraknya praktik layanan logo cepat saji dan murah tidak bisa dianggap enteng. Praktik tersebut menghasilkan logo instan yang generik. Hal ini akan menjadikan nilai logo semakin lama semakin jatuh dan menghancurkan brand. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, diperlukan kerja sama antara pemilik brand dan desainer. Kesadaran dari kedua pihak tersebut juga perlu digugah demi kepentingan bersama.


Nama : Robby Yuliansyah

Npm   : 202046570006

Kelas  : S4A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalam Pribadi Menyaksikan Proses Pembuatan Mural

kajian yang menggunakan metode semiotika dan yang bisa dilakukan tanpa semiotika

Objek Kajian Semiotika pada Film "Pollock" (2000)