Pengalam Pribadi Menyaksikan Proses Pembuatan Mural

 Sejak masih kecil saya sering sekali melihat melihat gambar-gambar atau coretan-coretan di tempat umum yang umumnya berada di tembok bangunan. 

Awalnya saya hanya sekedar melihat dan mengabaikannya karena belum begitu tertarik dengan tulisan-tulisan tersebut.


Seiring berjalannya waktu saya melihat berbagai jenis gambar pada tembok-tembok di tempat umum yang cukup menarik dan menurut saya bagus, akhirnya saya mengetahui bahwa tulisan-tulisan maupun gambar tersebut disebut mural. Mural dibuat bukan hanya sekedar aksi coret-coret namun memiliki tujuan seperti estetika dan penyampaian pesan di dalamnya.


Dalam pengalaman saya menyaksikan proses pembuatan mural di antaranya adalah: 

Sebelum mural diperlihatkan ke publik, ada proses panjang dalam pembuatannya. Pertama, pembuat mural harus meminta izin kepada pihak terkait untuk melukis pada suatu dinding atau tembok milik orang atau tembok di jalan umum, maupun bangunan kosong. Ketika sudah mendapat izin barulah mereka dapat mulai membuat karya mural. Mereka menyiapkan berbagai alat dan bahan seperti Cat, Pilox, kuas, dll.





Para pembuat mural membuat karyanya dengan biaya pribadi. Sebab karyanya itu murni hasil buah pikir pribadi. Sebelumnya mereka sudah memiliki konsep untuk pembuatannya.  Berdasarkan pengakuan para pembuat mural, selain sebagai karya seni mereka juga dapat mengekspresikan pendapat mereka seperti kritik dan maupun sindiran dalam mural tersebut. Para warga pun banyak yang tidak keberatan dengan keberadaan mural selama mural tersebut bernilai positif juga dapat memperindah pemandangan di lingkungan. Dikarenakan mural itu sendiri banyak peminatnya saya pribadi cukup tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai mural terkait dengan fungsinya selain untuk sarana berkespresi.


Robby Yuliansyah - 202046570006

S4A


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Objek Kajian Semiotika pada Film "Pollock" (2000)

Kajian Literatur Mengenai Analisis Semiotika Pada Konten Youtube GadgetIn