Objek Kajian Semiotika pada Film "Pollock" (2000)

 

Pendahuluan

Pollock adalah film biografi drama Amerika Serikat tahun 2000 yang disutradarai oleh Ed Harris dan diproduseri oleh Ed Harris, Fred Berner, Jon Kilik dan James Francis Trezza. Naskah film ini ditulis oleh Barbara Turner dan Susan Emshwiller berdasarkan buku Jackson Pollock: An American Saga karya Steven Naifeh dan Gregory White Smith. Film ini dibintangi oleh Ed Harris dan Marcia Gay Harden.
Film Pollock ditayangkan secara perdana di Festival Film Venesia pada tanggal 6 September 2000 dan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 15 Desember 2000. Film ini mendapatkan review positif dari para kritikus.

Isi

Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan penulis yaitu deskriptif kualitatif dengan cara memandang objek kajian sebagai suatu system yang terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait.Kemudian menganalisis data dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi literature. 
Mengacu pada teori Semiotika Analitik, yaitu semiotik yang menganalisis sistem tanda. Semiotik berobjekan tanda dan penganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna

Jackson Pollock (Ed Harris) seorang pelukis abstrak diakui memiliki kemampuan unik dan langka di kalangan seniman lukis, sayangnya kecanduannya pada alkohol membuat hidupnya sedikit berantakan bahkan secara halus ia diusir dari tempat tinggal adiknya dimana selama ini ia menumpang hidup.


Pertemuannya dengan Lee Krasner (Marcia Gay-Harden) membuat hidupnya sedikit berwarrna, hubungan antara keduanya menjadi semakin erat bahkan Krasner yang juga seorang pelukis memutuskan untuk berhenti melukis agar bisa lebih total membantu Pollock menghasilkan karya sekaligus menjadi pendamping Pollock.

Melalui Howard Putzel (Bud Court) Pollock dihubungkan dengan Peggy Guggenheim (Amy Madigan) seorang kolektor seni sekaligus promotor pameran lukisan. Peggy menyanggupi untuk menjadi promotor pameran lukisan Pollock yang berarti Pollock harus menghasilkan karya lukis yang lebih menawan, sayangnya pameran tersebut gagal menarik perhatian peminat seni lukis sehingga lukisan Pollock tidak laku terjual.

Kecanduan Pollock terhadap alkohol semakin kuat bahkan beberapa kali melakukan tindakan spontan yang sangat kasar, dengan sabar Krasner terus menjaga Pollock sekaligus berupaya menghilangkan kebiasaan buruk Pollock. Keduanya kemudian pindah ke sebuah desa setelah Krasner menerima pinangan Pollock untuk menikah meskipun Krasner mengajukan syarat upacara pernikahan tanpa tamu di sebuah gereja. 

Pollock sedikit demi sedikit berhasil melepaskan diri dari kecanduan alkohol sekaligus semakin produktif menghasilkan karya lukis, hal ini membuat Peggy kembali tertarik menjadi promotor pameran lukis Pollock dan berhasil mengangkat kembali nama Pollock sebagai pelukis berbakat apalagi beberapa media cetak tertarik untuk meliputnya. Hubungan Pollock dan Krasner mengalami goncangan ketika Krasner menolak ide Pollock untuk memiliki seorang anak, Krasner menganggap keadaan keluarga mereka masih berantakan secara finansial dan belum stabil.

Kehadiran pers dalam meliput aktifitas Pollock dalam melukis membuat Pollock merasa tertekan dan tak bisa bertindak secara spontan, konfliknya dengan Krasner juga semakin meruncing. Hal tersebut membuat Pollock kembali jatuh dalam cengkeraman alkohol sehingga perilakunya lagi-lagi menjadi tidak terkontrol, meskipun karena liputan pers lukisan karya Pollock bisa laku terjual sehingga mampu merubah kondisi finansial keluarganya namun tidak bisa merubah arah hidup Pollock ke arah yang lebih baik.

Kehadiran wanita cantik bernama Ruth (Jennifer Connelly) dalam kehidupan Pollock membuat hubungannya dengan Krasner semakin dingin, meskipun Krasner mengetahui Pollock lebih mencintai Ruth namun ia tetap teguh tidak mau bercerai. Krasner tetap memberi perhatian ke Pollock meskipun ia menyingkir sementara dari hidup Pollock, disaat Krasner tak lagi bersamanya Pollock merasakan kehampaan yang tak ia mengerti hingga tak mampu lagi mengendalikan dan mengontrol dirinya.

Jackson Pollock merupakan salah satu pelukis ternama di seni lukis abstrak, ia dianggap salah satu tokoh utama yang memperkenalkan aliran abstrak ekspresionis. Sayangnya akhir hidupnya bisa dibilang tragis karena tewas setelah mengalami kecelakaan akibat mengemudi dalam keadaan mabuk berat.

Film biopik ini menggambarkan liku-liku kehidupan seorang seniman lukis jenius yang tak mampu mengendalikan jalan pikirannya meskipun ia sendiri tak menginginkannya, lazimnya biopik tokoh jenius lainnya film ini juga mengangkat sisi kelam seorang Pollock yang kecanduan pada alkohol dan temperamen. Sangat menarik melihat pergumulannya saat melawan kondisi sekitarnya yang acap kali membuatnya jatuh dalam keputus asaan, meskipun alur ceritanya bisa dibilang cepat namun mampu memberikan gambaran secara utuh tentang kondisi psikologis sang tokoh.
Ed Harris yang menjadi pemeran utama sekaligus sutradara untuk film ini berhasil menjalankan kedua tugasnya itu dengan baik, hal yang sangat jarang aktor bisa melakukannya. Sebagai sutradara ia mampu menghasilkan film yang meledak-ledak dan penuh emosi meskipun tertatih dalam menyelesaikan ending cerita, sebagai aktor ia mampu menghidupkan karakter Pollock yang jenius, tidak stabil dalam emosi, sekaligus rapuh.

Marcia Gay-Harden juga mampu mengimbangi performa Ed Harris sebagai Lee Krasner yang setia dan kuat menghadapi kerasnya sikap Pollock, performa akting Marcia Gay-Harden di film ini mengantarkannya mendapatkan piala Oscar di kategori Best Supporting Actress di ajang Academy Awards tahun 2001.

Kesimpulan
Pada analisis serta pembahasan yang sudah diuraikan tentang Kajian Semiotika Film "Pollock" yang bertemakan kemanusiaan ini bisa kita tarik kesimpulannya bahwa dengan kajian semiotika kita dapat mengkaji makna lebih dalam mengenai perjuangan hidup.
Pada cerita film ini menitik beratkan tentang nilai perjuangan hidup dan proses yang dilalui oleh Jackson Pollock dalam meniti karirnya sebagai seniman. Sebagaimana cerita ini diambil dari pengalaman pribadi  Jackson Pollock. Dari analisis ini makna yang terkandung banyak berkaitan dengan relasi antar tanda dan kajian pada film ini bersifat informasi serta motivasi banyak orang untuk berproses dalam pencapaian karirnya

(sumber: www.rottentomatoes.com)


Robby Yuliansyah_202046570006_S4A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalam Pribadi Menyaksikan Proses Pembuatan Mural

Kajian Literatur Mengenai Analisis Semiotika Pada Konten Youtube GadgetIn